Damin Sada, Kepala Suku Pribumi Yang Tersingkirkan

Caleg DPR RI untuk PPP Nomor 4 Ini, Seniman Paling Berani Bikin Heboh Kota Bekasi Pernah Difitnah Nangis di Polres

kandidat-kandidat.com, Rabu 19 Maret 2014, 04:41 WIB

DaminSada, Bocah Betawi Bekasi nongkrong di DPR RI, Rabu 19/3/2014 (Foto:DikRiz)

BEKASI, bksOL -- Idealisme yang dibungkus dengan kesederhanaan dan rasa seni serta keberanian polos tanpa tedeng aling-aling adalah ciri khas caleg eksentrik yang sudah berpengalaman mulai dari pemilu langsung pertama sejak tahun 2004, 2009 hingga kini Pemilu 2014 dimana dia meningkatkan pencalegan dirinya jadi calon DPR RI untuk Kota Bekasi dan Kota Depok dari partai yang telah belasan tahun diikutinya.

Baca juga: Heikal Safar Mengunjungi Tokoh Masyarakat Bekasi, Bang Damin Sada yang Sedang Sakit di RS Mitra Keluarga Bekasi

Akrab dipanggil Bang Damin, si mantan kepala desa Srijaya ini mempunyai mimpi idealis mewujudkan perdamaian dunia yang bersifat global, bukan sebatas wilayah kecil Kota Bekasi saja. Tokoh yang penuh dengan kontroversi dalam sepak terjang sosialnya baik melalui pembuatan baliho heboh serta kegiatan demo turun ke jalannya, Damin Sada ternyata punya visi misi seorang muslim yang universal.

Sekalipun sering dianggap remeh oleh lawan politiknya, penggiat media luar ruang kampanye dengan APK provokatif dan nyentrik ini sudah berlangganan diinterogasi pihak yang berwajib, dalam hal ini Polresto Kota Bekasi. Jika pembaca pernah mengingat kasus besar pembakaran Patung Lele sebagai simbol "salah kaprah" pemkot Bekasi yang juga jadi proyek blunder sejarawan Kota Bekasi, maka sosok Damin Sada adalah tokoh di balik semua tindakan anarkis itu.

Dirinya pun mengakui, ketika dia ditangkap oleh pihak kepolisian disebabkan tindakan anarkis yang dilakukannya, namun tak ada terjadi peristiwa memalukan yang merusak namanya sebagai tokoh asli Bekasi. Apalagi beberapa orang dari partai tertentu mengatakan, bahwa lelaki berperawakan gagah tinggi besar ini pernah menangis sesenggukan di tahanan kantor Polresta Bekasi.

"Tunjuk siapa orangnya yang bilang saya menangis di tahanan polres!" bebernya sambil tertawa meski tampak sedikit gusar.

"Justru saya ditawari oleh seorang anggota polisi untuk tidur di luar tahanan, tapi saya merasa tidak enak dengan teman satu sel yang juga terseret karena mengikuti tindakan anarkis saya saat itu." jelasnya dengan alasan solidaritas antar teman.

Jawabannya sangat masuk akal, mengingat sebagai tokoh asli Kota Bekasi, lelaki kelahiran 1965 ini termasuk orang yang disegani dan tak ragu untuk turun ke jalan demi membela sesuatu yang dianggapnya benar, sekalipun harus berhadapan dengan aparat penegak hukum.

TAK BUTUH TANDEM, KARENA LANGSUNG TEMUI KONSTITUEN PLUS SEBARKAN APK LANGSUNG

Ketika ditanya tentangbagaimana dia melakukan kampanye secara terbuka dan bersosialisasi dengan warga di wilayahnya, lelaki beranak lima ini mengaku baru memfokuskan diri di wilayah Kota Bekasi saja.

"Saya menyentuh warga masyarakat di sekitar saya dimana saya lahir dan tinggal," ungkapnya dengan menitikberatkan pada isyu putra daerah yang bisa mencalonkan diri dan berani jadi wakil rakyat demi warga Bekasi.

Selama ini memang belum ada putra daerah asli Kota Bekasi yang duduk di DPR RI dari partai Persatuan Pembangunan. Bermodalkan semangat mengangkat keutamaan putra daerah yang diumpamakannya mirip dengan suku Indian di Amerika Serikat sana, dimana penduduk asli semakin hari semakin tersingkirkan oleh warga pendatang, sehingga terkadang ketika pemilihan wakil rakyat, calon dari penduduk asli tidak ada.

"Ini yang bikin saya sedih, dan bertekad menjadi wakil rakyat di DPR RI sana," paparnya dengan wajah serius.

"Dan pada akhirnya, saya harus berbangga hati sebagai putra daerah, karena kampung atau daerah saya lahir ini jadi tumpuan hidup jutaan orang dari penjuru pelosok tanah air yang bisa hidup berdampingan dengan damai dan tentram.

Tentunya saudara-saudara saya sekalian yang datang dari seluruh pelosok tanah air dan menetap tinggal di Bekasi. Sudah menjadi kewajaran dan sangat bijaksana apabila mendukung saya menjadi wakil dari dapil Kota Bekasi untuk bisa duduk di DPR RI."

Penjelasannya berlanjut, "Terlebih putra atau orang Bekasi sendiri tidak ada alasan untuk memilih yang lain, karena hanya Damin Sada, satu-satunya calon dari 72 orang calon lainnya di 12 partai, yang lahir dan tinggal di Bekasi.

Dan tentunya tidak seperti yang terjadi sekarang ini, para wakil rakyatnya tinggal di luar Bekasi namun mereka bisa mewakili Bekasi dimana pada akhirnya mereka tidak peduli dengan Bekasi dan sebagian besar dari dana aspirasi bernilai ratusan milyar rupiah setiap tahunnya dari APBN sering raib entah hilang kemana tak sampai ke Kota Bekasi, malah pergi ke daerah lain, padahal para anggota dewan itu mendapatkan suara dari masyarakat Bekasi." ungkapnya dengan ekspresi sedih bercampur kesal.

Damin pun sebenarnya mempunyai beberapa program yang akan diperjuangkannya jika dia duduk di DPR RI, dimana yang pertama kali akan diperjuangkannya adalah meminta pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan lahan baru pemakaman umum di wilayah Kota Bekasi yang gratis jika perlu.

Setelah itu dengan semangat membuat lumbung ternak selain yang ada di Indonesia bagian timur, yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Damin Sada berharap pemerintah pusat dan pemda provinsi mau membangun peternakan sapi baik oleh BUMD maupun BUMN di setiap daerah agar Indonesia tidak selalu bergantung pada negara tetangga seperti Australia untuk kebutuhan akan daging sapi berkualitas.

Lelaki mantan kepala desa Srijaya Gabus Tambun Utara ini juga mempunyai keinginan kuat untuk menyesuaikan gaji PNS, Guru, TNI, POLRI dan Buruh dan masuk kategori layak agar tidak terjadi penyimpangan ataupun korupsi seperti penyalahgunaan wewenang jabatan karena alasan ekonomi dimana diharapkan pendidikan putra-putri mereka diperhatikan dan dibantu hingga bisa mencapai perguruan tinggi.

"Saya pun akan perjuangkan terciptanya lapangan kerja dan semangat wirausaha bagi warga Bekasi khususnya dan seluruh rakyat Indonesia di daerah manapun," imbuhnya.

Damin Sada pun ternyata mempunyai idealisme tentang kerukunan umat beragama. Baginya, suasana aman dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama di Indonesia harus diciptakan terutama sekali rasa keadilan buat umat Islam yang selama ini disudutkan baik di Indonesia maupun di dunia internasional.

Sementara itu untuk kesejahteraan bagi ujung tombak pemerintah paling rendah, yakni para pengurus RT/RW, Damin Sada punya rencana untuk memberdayakan mereka dengan dipayungi hukum berupa Undang-Undang atau Perda agar struktur pemerintahan non instansi ini dihormati dan dijamin kesejahteraannya.

Pandangannya pada masalah internasional, Damin ingin ikut serta dan jadi pelopor penyelesaian konlik berkepanjangan di Timur Tengah sebagai satu negara muslim terbesar di dunia. Dimana dia ingin mencegah seluruh bangsa di dunia agar tidak termakan dengan politik adu domba antar sesama umat Islam, baik di Indonesia maupun negara muslim sedunia oleh pemerintah Zionis dan sekutunya yang selama ini sering terjadi di Timur Tengah.

Sungguh wacana yang diberikan caleg DPR RI dari PPP dengan nomor urut 4 ini sangat tinggi dan bisa jadi agak sulit untuk diikuti oleh tidak sedikit rakyat di Bekasi. Namun begitu, damin Sada tetap yakin dengan prinsip berpolitiknya, dan itulah sebabnya dia menuangkan semua ide-idenya itu ke dalam brosur yang dicetaknya sebanyak seratus ima puluh ribu lembar dan disebarkannya langsung kepada warga sekitar Bekasi yang jadi konstituennya. Bahkan untuk memberikan akses kemudahan, dalam brosurnya itu dia mencantumkan nomor telepon selularnya langsung, tanpa kuatir berdampak buruk baginya. [■]

Reporter: DikRizalkandidat-kandidat.com
Fotografi : DR, Editor : AbuAbdullah

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama